Bagaimana Pandangan Agama Tentang Bunuh Diri?
Bunuh diri adalah sebuah tindakan untuk menghilangkan nyawa diri sendiri, bunuh diri ini sering kali terjadi karena putus asa, dan biasanya juga dikaitkan dengan ganguan jiwa, depresi dan sebagainya. Bagaimana pendapat agama tentang bunuh diri ini..? Berikut beberapa kutipan pandangan agama tentang bunuh diri....
Pandangan Agama Tentang Bunuh Diri
Menurut agama Katolik bunuh diri merupakan merupakan pelanggaran berat terhadap keadilan, harapan dan cinta kasih (lih. KGK, 2325). Melanggar keadilan, karena manusia tidak mempunyai hak untuk menghilangkan nyawanya, yang tidak dia ciptakan sendiri, namun mendapatkannya dari Tuhan. Melanggar harapan, karena seseorang yang bunuh diri tidak mempercayai kasih dan belas kasih Tuhan. Dan pelanggaran terhadap cinta kasih, terjadi karena merusak ikatan solidaritas dengan keluarga, bangsa dan umat manusia (lih. KGK, 2281). Dengan demikian, bunuh diri, kalau dilakukan dengan sesadar-sadarnya, memang merupakan dosa berat.
Menurut agama Islam Allah SWT secara tegas melarang tindakan bunuh diri. Larangan itu disebutkan, antara lain, dalam surah an-Nisa’ ayat 29 yang artinya, “Janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Mahapenyayang kepadamu.” Ini seperti tertuang pula di surah an-Nisa’ ayat 30.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Ad-Dahak disebutkan, “Barang siapa terjun dari sebuah bukit untuk menewaskan dirinya maka kelak ia akan masuk neraka dalam keadaan terlempar jasadnya. Ia kekal dalam neraka selama-lamanya.”
“Barang siapa yang meneguk racun dan racun itu menewaskan dirinya, maka racun itu akan tetap dalam genggaman tangannya sambil meneguknya di dalam neraka jahanam. la juga kekal di dalamnya selama-lamanya.”
Menurut Agama Hindu BUNUH DIRI merupakan jalan yang salah dan selain dosa besar, kesalahan tersebut akan membawa orang ke neraka paling gelap:
ANDHANTAMOVISHEYUSTE YE CAIVATMA-HANO JANAH. BHUKTVA NIRAYASAHADRAM TE CA SYUR GRAMA-SUKARAH
“Orang-orang yang bunuh diri (setelah meninggalkan badan wadagnya alias setelah mati) pergi ke neraka yang paling gelap. Setelah menikmati ribuan hukuman-hukuman berat di neraka ia akan terlahirkan menjadi babi.” (Skanda Purana, Kashi.Pu.12.12-13)
Semoga kegelapan tidak menjejali kesadaran batin kita.
OM…, tamaso ma jyotir gamaya,
Ya Tuhan…, jauhkanlah kami dari kegelapan dan tuntunlah kami menuju jalan terang…..
Menurut Agama Buddha Jika seseorang melakukan bunuh diri, maka dipastikan dia akan terlahir di alam derita (alam setan , alam binatang atau alam mahluk halus) karena pikiran pada detik-detik terakhir hidupnya sangat mungkin diliputi kekecewaan, ke-putus-asa-an, bahkan mungkin diliputi kebencian. Dalam Ajaran Buddha tidak dikenal hukuman kekal bagi yang bunuh diri. Walaupun mengenal konsep kelahiran kembali, bunuh diri tetap tidak dibenarkan.
Kesimpulannya Agama melarang keras praktek bunuh diri ini. Agama menganggap bunuh diri adalah perbuatan yang sia-sia dan tercela.
Comments
Post a Comment